Sapta Kanda Empat . Sapta adalah Tujuh, Kanda adalah tutur atau cerita dan Empat adalah cakrawala, Empat penjuru mata angin,alam yaitu Buana Agung maupun Buana Alit. Jadi Sapta Kanda Empat Dharma Murti adalah tujuh tattwa tentang hakekat kehidupan. Tujuh tattwa tersebut antara lain :
1). Kanda Empat Bhuta,yaitu tattwa yang menceritakan tentang hakekat bagaimana Tuhan dapat dipahami dalam berbagai manifestasinya. Bhuta artinya kekuatan gaib.Hal tersebut berusaha mengungkap bagaimana asal usul penciptaan alam semesta. dan kembali lebirnya semua ciptaan yang ada. Ada tiga hal yang dibahas di dalam Kanda Empat Bhuta yaitu unsur api, cair, dan angin.
Kanda Empat Bhuta menguraikan tentang unsur panas sebagai perwujudan sifat Tuhan. sifat Tuhan sebagai unsur panas sama halnya dengan sifat Api = Matahari = Bumi = Ibu dan Dewanya adlah Brahma, aksaranya Ang.
Api, memiliki sifat dua listik bertolak belakang. bila api digunakan dengan baik bisa digunakan memasak dan keperluan penerangan bagi kehidupan manusia, namun api juga bisa menghancur leburkan apa saja dengan kekuatan bakarnya. Matahari, bisa melenyapkan kegelapan dunia. Bumi, bisa menjadi media bagi tumbuh kembangnya kehidupan diatasnya. Ibu, mempunyai sifat2 yang mampu menghancurkan, sebagai contoh sebuah kerajaan bisa hancur karena wanita.
sifat2 kemaha kuasaan Tuhan seperti inilah yang mengilhami masyarakat bali lebih kreatif sehingga menghasilkan budaya yang adiluhung. sebagai contoh sifat api yang tergambar keras, emosional serta menakutkan mengilhami para leluhur kita dibali mengilustrasikan, kedalam bentuk yang serba aneh dan menakutkan sehingga ada lukisan Bhuta Kala, Raksasa dan Rangda ( Jro Luh ).
seperti halnya ogoh2 dan Rangda adalah gambaran sifat Tuhan sebagai maha ibu. Ibu sama dengan bumi sehingga untuk menetralisir keadaahn haruslah melakukan pecaruan diatas bumi. sehingga dengan adanya pecaruan maka tgempat yang ada menjadi sunya, hening seperti halnya Ongkara.
Kanda Empat Bhuta menguraikan tentan unsur cair sebagai perwujudan sifat Tuhan. sifat Tuhan sebagai unsur cair sama halnya dengan sifat air = Bapa Akasa = Dewa Wisnu = Aksaranya Ung.
Air adalah bsumber kehidupan, sebagaian besar apa yang ada didunia ini didominasi oleh air, baik Buana Agung maupun Buana Alit. Air juga menjadi penyuci atau pembersih segala kekotoran sehingga Tuhan sama halnya tercermin dari sifat air sebagai tempat berlabuh semua manusia kembali.
kedudukannya sebagai Dewa Wisnu, Tuhan dimulyakan dan disetanakan pada Taksu geginan didalam pelataran rumah. didalam suatu desa umat Hindu Bali, Bliau distanakan di Pura Puseh. di Pura Puseh Bliau lalu distanakan pada pelinggih taksu. secara Kanda Empat selain disebut sebagai stana Dewa Wisnu, taksu juga disebut sebagai stananya Iratu Nyoman Sakti Pengadangan.
Kanda Empat Bhuta menguraikan tentang unsur Udara sebagi perwujudan sifat Tuhan. sifat Tuhan sebagai unsur udara sama halnya dengan sifat udara = kosong = Dewa Iswara = Aksaranya Mang.
sebagai wujud bakti kita terhadap sifat Tuhan maka Bliau distanakan pada Pelinggih Tugu dan Pelinggih Ulunsuwi ( Bedugul ) dan diberi nama I Ratu Ngurah Tangkeb Langit atau I Ratu Ngurah Sapuh Jagat. nama tersebut mengandung pengertian bahwa ciptaan diantara bumi dan langit adalah ciptaan Bliau. Kanda Empat Bhuta berkaitan erat dengan hari Minggu, menempati arah Timur, yang artinya Wit, Kawitan, mempunya neptu 5.
2). Kanda Empat Rare, yaitu tatwa yang menceritakan tentang bagai mana proses penciptaan yang berasal dari rwa bhineda. asal usul penciptaan adalah melalui adanya kehendak yang tunggal Ida Sanghyang Widhi melalui Ida Sanghyang Panca Maha Bhuta yaitu :
1. I Bhuta Putih
2. I Bhuta Bang
3. I Bhuta Kuning
4. I Bhuta Ireng
5. I Bhuta Manca Warna